search

Jumat, 27 Januari 2012

Renungan Malam




Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si ibu bertanya " itu burung apa yg berdiri disana ??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab " ya bangau mama?..."

Kemudian ibunya kembali bertanya
" Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...

Dengan nada kesal si anak menjawab "ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!"

Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan.."Dulu 26 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentak ku 2 kali.."

Si anak terdiam...dan memeluk mamanya.

Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dgn sungguh2 krn sorga berada di telapak kaki Ibu.

Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kepada Orang2 yg perlu membaca renungan ini.

*Pernah kita ngomelin Dia ? 'Pernah!':s

*pernah kita cuekin Dia ? 'Pernah!'>:/

*pernah kita mikir apa yg Dia pikirkan?

'nggak!':/

* sebenernya apa yg dia fikirkan ?

'Takut':(

- takut ga bisa liat kita senyum , nangis atau ketawa lagi.

- takut ga bisa ngajar kita lagi

Semua itu karena waktu Dia singkat..

Saat mama/papa menutup mata. Ga akan lg ada yg cerewet.:(

Saat kita nangis manggil2 dia , apa yg dia bales ?

'Dia cuma diam':(

Tapi bayangannya dia tetap di samping kita dan berkata : "anakku jangan menangis, mama/papa masih di sini. Mama/papa masih sayang kamu.":(

Renungan Pagi




Seorang ibu dlm hidupnya membuat kebohongan.

1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tdk lapar."

2. Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tdk suka daging, makanlah, nak.."

3. Tengah mlm saat dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata,
"Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk.."

4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."

5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana."

Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, ttp ibu msh bs tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.

Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.

Smoga smua anak di dunia ini bs menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga kita


The S.I.G.I.T


Mengusung aliran musik rock and roll, The Super Insurgent Group of Intemperance Talent, biasa disingkat The S.I.G.I.T tidak tabu untuk tampil tanpa distorsi secara langsung di depan ribuan penggemarnya.

Hal itu dibuktikan oleh Rektivianto Yoewono [vokal, gitar], Aditya Bagja Mulyana alias Adit [bas], Donar Armando Ekana alias Acil [drum, vokal], dan Farri Icksan Wibisana [gitar] dalam konser tunggal berjudul “The Dyslexia Concert” di The Venue Eldorado Bandung, Sabtu [20/06/09] lalu.

Penampilan yang kalem namun menggigit itu mereka selipkan pada bagian kedua konser.

Untuk mendukung musiknya, grup musik yang sudah terbentuk sejak tahun 2002 ini menggandeng Hendi ‘Unyil’ Priyatna yang biasanya tampil bersama The Milo. “Ini pertama kali kita main akustik,” kata Rekti, sang penyanyi.

Sembari memetik gitarnya, dia melantunkan refrain ‘Provocateur’ yang merupakan versi kalem dari lagu ‘Black Amplifier’ yang jadi lagu pembuka dalam konser tunggal pertama The S.I.G.I.T di Indonesia ini. Menariknya lagi saat Insurgent Army-sebutan untuk penggemar mereka- menyanyi bersama, tiba-tiba dinding dan langit-langit The Venue mendadak berkerlap-kerlip dalam warna biru dan putih.

Kehangatan dan kebersamaan sekitar 2 ribu penonton malam itu benar-benar terasa. Satu persatu, lagu-lagu dari album pertama “Visible Idea of Perfection” seperti ‘New Generation’ dan ‘Live in New York’ dinyanyikan bersama-sama layaknya sebuah paduan suara.

Pengaruh Led Zeppelin pada grup musik ini terasa kental. Lihat saja gaya Farri menggesek senar gitarnya dengan bow atau alat gesek biola yang terbuat dari ekor kuda pada lagu ‘Only Love Can Break Your Heart’. Tembang milik rocker Inggris, Neil Young ini berhasil dibawakan dengan apik oleh Rekti, yang mengaku itu lagu favoritnya.

The S.I.G.I.T yang sempat menjelajah sembilan kota dan tampil di 16 panggung selama sebulan penuh saat di Australia itu melanjutkan konsernya dengan raungan gitar elektrik lewat ‘Alright’, ‘Up and Down’, ‘The Party’, ‘Bhang’, ‘Midnight Mosque Song’, dan ‘Did I Ask Your Opinion’ yang merupakan soundtrack dari film Catatan Akhir Sekolah.

Lepas itu, grup musik yang baru saja pulang dari tur di Amerika ini ‘berupaya’ menyudahi konsernya lewat ‘Nowhere End’. Sebelum dinyanyikan, para personil The S.I.G.I.T membagikan puluhan tamborin untuk dibunyikan bersama-sama.

Pada bagian akhir, masing-masing personil memegang stik drum dan meninggalkan instrumennya. Mereka menggebuk dengan irama yang semakin cepat sampai akhirnya keluar dari panggung.

Setelah melepas semua kemeja hitam yang sedari awal dikenakannya, Rekti, Adit, Acil, dan dan Farri kembali naik ke panggung. Mereka menyelesaikan encore dengan permainan musik yang lebih ‘liar’.

Encore adalah babak tambahan dalam suatu konser, yang biasa [dulunya] dimainkan berdasarkan permintaan penonton begitu pertunjukan berakhir. Dalam bahasa Prancis, encore berarti lagi.

Untung saja pilihan lagu pada bagian akhir ini tepat. Sehingga para penonton tanpa dikomando ikut menyanyikan lagu ‘Clove Doper’, ‘Soul Sister’, dan ‘Money Making’. Sebagai penyempurnanya, penonton diguyur oleh uang-uangan kertas dari atas gedung pertunjukkan.

“Buat kami ini merupakan konser yang sangat penting dan ini menjadi tonggak buat kami ke depannya,”